Dimuat di majalah Derap Guru Jawa Tengah edisi Agustus 2020
Judul
: Sang Desainer Batik
Pengarang : Penulis
Cilik Purbalingga
Penerbit
: SIP
Publishing
Cetakan : Pertama,
November 2019
Tebal : viii
+ 170 halaman
ISBN
: 978-623-7436-62-1
Sang Desainer Batik
merupakan antologi cerpen karya siswa SD-SMP se-Kabupaten Purbalingga. Benang
merah cerpen-cerpen dalam buku ini adalah
kandungan budaya lokal Nusantara. Misalnya, Sang
Desainer Batik—yang didaulat menjadi judul sampul buku. Selain mengetengahkan perjuangan
seorang gadis belia untuk menjadi desainer, cerpen ini menyisipkan perihal macam-macam
motif batik seperti lasem, magetan,
kawung, dan pring sedapur dikaitkan perkembangan zaman terkini (hal. 1-18).
Dalam
halaman 13-14 dikisahkan, “Pengunjung menyukai pakaian yang dibuat Nafisah.
Tidak sedikit yang memuji. Tetapi, ada pula yang merasa tidak puas. Mereka
menyarankan, agar dalam satu pakaian terdiri dari berbagai macam motif batik.
Jika dalam satu pakaian hanya terdiri dari satu motif batik, hal itu sudah
sangat biasa. Tidak ada keistimewaannya.”
Cerpen
Kuda-Kuda Kemenanganku mengusung
Pencak Silat, seni bela diri asli Nusantara (hal. 19-25). Lalu cerpen Tarian Kuda Lumping yang mengangkat
kesenian Kuda Lumping (hal. 26-31), Si
Lesung Pipit yang menghadirkan permainan gaprok, dolanan bocah asli Purbalingga yang telah banyak
ditinggalkan kids jaman now (hal.
39-40), dan Impianku akan Negeri yang
menuturkan lagu-lagu dan aneka masakan khas daerah seperti lagu Bungong Jeumpa dan O Ina Ni Keke serta masakan gulai ikan patin, ayam taliwang, rujak
cingur, ayam betutu, juga otak-otak khas Riau (hal. 157-160).
Dalam fragmen cerpen Impianku akan Negeri, disebutkan, “Atas bimbingan Bu Mutia dan Pak Amir, aku serta anak-anak Desa Teladan semakin mencintai budaya bangsa sendiri. Akan tetapi, Bu Mutia dan Pak Amir berpesan, kita harus mempelajari budaya bangsa lain juga. Sebab, dengan mempelajari budaya lain, kita akan semakin menghargai perbedaan.” (hal. 158).
Cerpen-cerpen dalam buku ini, tidak hanya menghibur, tapi juga menyuguhkan ilmu serta kesadaran bagi pembaca muda untuk bangga dan makin cinta kepada budaya Tanah Air. (Thomas Utomo, guru SD Negeri 1 Karangbanjar, Purbalingga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar